AIR MATA BUAYA

"Air matamu takkan mengubahku..
S'gala lukaku takkan terobati,
Tak ada lagi cinta yang kau cari..
Sudah tinggalkan aku dalam sepi"
- Astoria / S'gala Luka



Banyak yang bilang kalau suka menipu perasaan orang dengan meneteskan air mata itu dijuluki air mata buaya.
Kenapa dikatakan seperti itu?
Apakah buaya tidak mengeluarkan air mata?
Ataukah air mata buaya adalah sebutan untuk air mata yang digunakan sebagai senjata oleh yang meneteskannya?

Baik kita sadari maupun nggak, air mata itu merupakan salah satu senjata andalan manusia dari jaman purba sampai sekarang. Senjata manusia. Bukan hewan. Karena hewan tidak menangis. 
Lho? Bukannya hewan juga bisa mengeluarkan air mata?




Memang hewan juga mengeluarkan air mata pada saat tertentu, tapi air mata tersebut adalah murni sebuah reaksi fisiologis saja.
Sama seperti kita yang kadang juga mengalami reaksi fisiologis dan mengeluarkan air mata, seperti ketika kornea mata kita terlalu kering, kelilipan atau kemasukan sesuatu seperti debu dan lainnya.
Itu semua murni reaksi fisiologis, bukan karena kita merasa sakit.

Air mata yang disebabkan oleh rasa sakit lebih dianggap sebagai reaksi emosional / psikis. Walaupun sakit itu sendiri merupakan bagian dari fisiologis kita.
Reaksi fisiologis murni dari rasa sakit itu adalah teriak / bergerak (tindakan refleks). Seperti bayi, yang kita sangka menangis karena fisiologis (lapar, sakit, dan lainnya) - ternyata hanya menjerit / teriak. Bukan menangis. Bayi belajar menangis (mengeluarkan air mata) untuk berkomunikasi kepada orang sekitarnya menyatakan bahwa ia membutuhkan sesuatu. Ingin diperhatikan.
Makanya disini gw menyebutkan air mata (yang dikeluarkan) buaya itu bukan karena buaya itu menunjukkan emosi mereka, tapi murni reaksi fisiologis. Dengan kata lain air mata palsu.
Yaa bukan palsu juga sih, cuma makna air mata untuk kita bukan lagi air yang keluar dari mata. Lebih ke makna emosional yang terkandung di dalamnya. Jadi air mata buaya = air mata tanpa emosi / palsu.



Nah, yang mau gw bahas disini yaa soal menangis itu. Alasan mengapa gw bilang air mata yang dikeluarkan sewaktu kita menangis itu merupakan senjata manusia.

Menangis itu merupakan salah satu bentuk pengungkapan emosi kita atau maksud kita secara lisan.
Seperti anak kecil yang menangis saat tidak mendapatkan sesuatu dari orang tuanya. Seperti orang tua yang menangis karena mendapatkan sesuatu yang berarti dari anaknya.
Seperti sang kekasih hati yang menangis dengan penuh penyesalan ketika menyadari bahwa perbuatannya selama ini menyakiti kita, orang yang seharusnya diperlakukan lebih baik dari itu.
Pengalaman pribadi nih.. Ciyee.. Ciyee.. Curcol.. Hahaha.

Untuk dapat memahami air mata yang difungsikan sebagai senjata - bukan hanya ungkapan emosional seseorang, perlu kita lihat secara mendalam keadaan yang terjadi saat air mata itu dikeluarkan.



Dalam hubungan gw yang terakhir ini, gw belajar banyak mengenai air mata dan tangisan. Bahwa tidak semua air mata itu merupakan suatu bentuk ungkapan emosional saja. 

Sohib gw punya anak yang sangat manja dan selalu minta diperhatikan. Mungkin karena dia kehilangan perhatian dari mamanya semenjak adik perempuannya dilahirkan.
Mamanya pastinya lebih memberikan perhatian lebih pada bayinya daripada anak pertamanya itu.
Nah, si anak ini seringkali menangis untuk mendapatkan perhatian mamanya.
Lucunya, karena dia terlalu polos, kadang dia lupa untuk mengeluarkan air matanya saat menangis. Jadi dengan mudahnya orang tuanya bisa menyadari dia itu berpura-pura menangis untuk mendapatkan perhatian.
Mamanya sering berkata "Hayoo.. Nangis bohong yaa? Mana air matanya?"
Barulah kemudian sang anak mengerenyit, berusaha keras mengeluarkan air matanya. Hahaha. Ketauan bohongnya dia.

Hal itu bukanlah ungkapan emosional darinya, yaa walaupun ada juga emosi sang anak yang terlibat dalam situasi tersebut. Tapi lebih pastinya, air mata itu dikeluarkan dengan tujuan tertentu. Sebagai alat - senjata kalau gw bilang.

Senjata untuk mendapatkan simpati, perhatian atau bahkan sesuatu yang lebih dari itu.
Siapa sih yang tahan sama tangisan terus menerus? Bahkan, siapa yang tega biarin orang menangis?
Pasti kita terdorong untuk menenangkan atau menghiburnya.
Kecuali yang sudah belajar jadi raja tega, saudaranya raja toge.. Hahaha.

Karena itulah, manusia, dengan piciknya menggunakan air mata sebagai senjata. Dengan tujuan mencari perhatian ataupun bahkan untuk menyakiti manusia lainnya.

Seperti kehidupan gw yang blurry saat semua seperti terhapus oleh air mata. Semua itu tidak benar. Kesalahan yang kita buat di masa lalu tetap merupakan kesalahan.
Bukan masalah dimaafkan atau tidak, tapi lebih ke permasalahan terulang lagi atau tidak.
Tak semudah itu kesalahan dihapus dengan air mata. Kesalahan harus diperbaiki. Bukan ditangisi.
Takkan ada artinya apabila dengan air mata kita melupakan segalanya, dan ujung-ujungnya melakukan kesalahan yang sama - dan menangis lagi untuk membersihkannya.
Air mata tidak akan membersihkan luka, menghapus kesalahan, membuat orang berubah. Air mata hanya diciptakan untuk membersihkan bola mata.

Sayang sekali, ciptaan Tuhan yang baik adanya dan mempunyai maksud dan tujuan baik, disalah gunakan oleh kepicikan manusia.
Air mata tidak seharusnya menjadi senjata. 
Air mata seharusnya menjadi sesuatu yang biasa.
Air mata hanyalah air mata.

"Air matamu yang kau gunakan sebagai senjata dan tameng takkan lagi menyakitiku dan melindungimu dari kesalahanmu. Satu-satunya perlindungan dari air matamu adalah kenanganku, atas semua rasa sakit yang kau beri setelah kuberikan semuanya padamu" - kepadamu yang merasa sudah terlambat dan kehilangan gw untuk selamanya.

Comments

Popular posts from this blog

Penyesalan itu datang di akhir, kalau di awal itu Pendaftaran

KARMAPHALA

MULUTMU HARIMAUMU