TATTOO #2
Terlalu cepat.. memang terlalu cepat untuk mendapatkan tattoo kedua di tubuh gw hanya berselang 2 minggu dari tattoo pertama.
Tapi kesempatan yang didapatkan sangat langka, dimana gw sekalian menambah tattoo sekalian membantu teman lama gw yang baru mulai mencoba dalam bidang per-tattoo-an ini (artis rookie) - dan gw bisa dengan bangganya menyatakan bahwa gw adalah korban kulit pertamanya.
Bukan dinilai dari keindahan bentuk tattoo tribal ataupun lambang cancer yang terkandung di dalamnya (FYI zodiak gw cancer) maupun perasaan macho/sangar dari model tribal itu sendiri. Tapi lebih ke arah makna persahabatan. Di saat teman gw membutuhkan dorongan untuk maju, memulai langkahnya (yang mudah-mudahan bisa langgeng dan sukses nantinya) gw berani berkata "Silahkan Bro, gunakan gw seperlumu" - kata-kata yang benar-benar sesuai dengan prinsip hidup gw (yang lama, sebenarnya ingin gw tinggalkan karena prinsip seperti itu yang telah lama menggerogoti diri gw dari dalam dan merusak masa depan gw, baik itu pengorbanan terhadap teman, keluarga, maupun serpihan hati gw yang sekarang sudah tak tahu lagi kemana).
Gw bisa dengan bahagianya bercerita mengenai tattoo ini yang gw dapatkan dari percobaan teman baik gw untuk memulai hidupnya sebagai tattoo artist.
Walaupun tidak sempurna seperti hasil artis tattoo yang berpengalaman, tetapi makna persahabatan yang di dalamnya sangat sempurna.
Ada kisah mulai dari persiapan, pemilihan motif dan bentuk, pembuatan mal, hingga dimulainya pengerjaan tattoo itu sendiri. Ada persahabatan baru yang terikrar di dalam kisah itu pula, mulai dari Bli Com.ink (Nyoman Suyena dari Singaraja - tattoo studio COM.INK di Buana Raya) yang dengan baik hati dan terbukanya menerima teman saya sebagai salah satu "murid"-nya dan memberikan tempat untuk pengerjaan tattoo beserta peralatan yang digunakan. Sampai ke para adik-adik tersayang dari teman gw yang membawakan makan malam untuk mengisi tenaga kami (sang tattooist dan korban kulit yang kelelahan karena sama-sama mengeluarkan tenaga untuk menjalani proses pembelajaran itu).
Masih terbayang sampai sekarang perasaan sakit yang lumayan menyerang pada saat pembuatan tattoo tersebut. Karena kali ini, gw ikut sama-sama berperan aktif dalam membuat suasana nyaman bagi teman gw. Mulai dari saat dia pertama kali memegang alat, menusuk kulit membuat outline (dengan jarum 7 dan tinta hitam) - beda rasanya dengan waktu ditattoo pertama oleh artis yang sudah berpengalaman - terasa dan karena tangannya bergetar, maka garis-garis itupun agak sedikit menggeliat keluar dari mal yang sudah dibuat.
Sempat dia tertegun dan menyatakan ingin berhenti, meminta sang Guru untuk turun tangan menyelesaikan, tapi sang Guru dan gw sama-sama mengatakan "It's alright, just go on with it". Dan dengan persetujuan gw (yang sebenarnya agak memaksa) untuk dia meneruskan, maka dia pun lanjut meneruskannya.
Sambil berjalan, banyak sekali kata-kata semangat yang gw dan sang Guru lontarkan agar teman gw bisa mulai percaya diri, mulai berani untuk melanjutkan dan menyelesaikan tattoo itu.
Outline selesai (asli sakitnya masih terasa sampai sekarang.. hahaha), langsung dilanjutkan dengan filling block-blockan dalam motif tersebut. Sebenarnya sewaktu membuat outline pun, sang Guru sudah menyuruh teman gw untuk mengisi sedikit-sedikit filling agar tangannya bisa lebih relaks. Taktik itu berhasil, karena saat pertama sewaktu membuat outline dan saat mengisi block sudah terasa pegangan alat di tangan teman gw berubah menjadi lebih relaks dan fleksibel (dia bilang karena tangannya sudah cape makanya berhenti bergetar.. hahaha).
Empat jam lebih pun berlalu, dan badan gw terasa sangat lelah menahan sakit eksperimen tersebut, lagipula masih tersisa capai karena futsal gw dan teman-teman Teka-Teki FC waktu hari rabunya (sehari sebelum ditattoo mengeluarkan keringat dulu, karena setelah ditattoo harus absen minimal seminggu tidak boleh berkeringat X_x).
Setiap tusukan-tusukan jarum itupun sangat terasa dan terbayang jelas di benak gw karena gw ikut membantu dia memposisikan diri dan menyemangatinya untuk terus melanjutkan usaha pembelajarannya tersebut.
(Sampai sekarang pun tusukan-tusukan itu masih sangat terasa karena terbayang jelas di pikiran gw bagaimana jarum-jarum itu bergerak masuk ke dalam kulit sedalam 1-2 mm.. yang benar-benar dekatnya gw saksikan).
Ada perasaan yang aneh dan sangat mendalam apabila kita melihat dengan mata kepala kita sendiri bagaimana bagian tubuh kita dilukai, di sana ada perasaan sakit tambahan yang tercipta dari visualisasi mata kita terhadap sensor-sensor saraf tubuh kita. Seperti operasi yang dilakukan terhadap seseorang dengan bius lokal, dimana orang tersebut masih dapat melihat bagian tubuhnya dipotong dan dijahit, walaupun seharusnya tidak terasa apapun, tetapi dari haasil penglihatan itu dia masih bisa "merasakan" pisau operasi masuk ke tubuhnya dan memotong bagian tubuhnya tersebut.
Sakit tambahan yang didapatkan itulah yang sebagian besar masih dapat gw rasakan sampai saat ini, karena bayangan itu sangat jelas di mata gw.
Bagaimana jarum tattoo itu bergerak maju-mundur di dalam silinder dan memasuki kulit tangan gw satu persatu dengan kedalaman yang cukup terasa.
Untungnya semua bisa terselesaikan, tanpa ada kekurangan suatu apa pun ataupun kesalahan-kesalahan yang fatal.
Walaupun kurang sempurna, seperti garis lengkung yang tidak rata ataupun filling yang kurang terisi penuh, maupun design tajam yang agak tumpul jadinya, tapi untuk percobaan pertama teman gw sebagai tattoo artist sudah bisa dengan sangat bangga sang Guru berkata "BAGUS !!".
Perapian dan finishing touch dijadwalkan kira-kira dua mingguan lagi dari hari ini. Menunggu kering dulu agar bisa terlihat jelas bagian mana yang perlu dirapikan. Tapi overall hasil yang lumayan bagus untuk pemula yang benar-benar baru pertama kali dengan nyata memegang mesin menembus dan merajah kulit.
*Thank you ma men boy bray masbro.. untuk pengalaman yang sangat vivid mendapatkan tattoo. Benar-benar dunia baru yang sangat menarik untuk gw dan semoga loe bisa sukses ke depannya, seperti yang gw bilang kemarin, kalau loe udah sukse, gw bakal dengan bangganya berkata: "Inilah tattoo hasil karya pertama dari tattoo artist tribal ternama dari Bali = Handoko !!"
**Mungkin kalau loe sangat terkenal gw bisa gadai tangan gw dengan harga mahal.. hahaha daripada gw ikut asuransi, ini investasi tanpa modal =))
Comments
Post a Comment