STROKE THE FURRY WALLS

"When the world slips you a Jeffrey.. STROKE THE FURRY WALLS"


Ini adalah sebuah quote lucu dari film Get Him To The Greek (asli ini film ancur banget). Bukan hanya karena abusive drug use, sex materials dan foul language yang banyak dipakai disini, tapi juga karena film ini menyadarkan kita dalam hal-hal yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Gw dapat referensi tentang film ini dari teman gw yang juga salah satu movie maniacs seperti gw. Hampir semua film kita pernah tonton, baik itu yang Academy Award Winners ataupun yang benar-benar tidak pernah masuk hitungan pun (film-film sampah kata orang, tapi biasanya ada filosofi bagus di dalamnya).




Anyway, film ini menceritakan tentang seorang rockstar (yang pada masa jayanya pun kurang terkenal - diperankan oleh the famous dumb: Russel Brand tentunya sebagai Aldous Snow, tokoh vokalis band fiktif Infant Sorrow yang pernah dipernakan juga olehnya dalam film lainnya) tapi memiliki fans yang masih setia dalam masa-masa sulitnya (diperankan dengan sangat baik oleh aktor bertampang lugu: Jonah Hill). Salah satu fans ini kebetulan adalah seseorang yang bekerja di recording company yang ingin menyelenggarakan event untuk sang rockstar dan bandnya.
Dengan tipikal kehidupan rockstar yang penuh dengan intrik, dan the famous three sins-nya: SEX, DRUGS AND ALCOHOL. Maka sang agen promotor tersebut mengalami kesulitan yang sangat kompleks dan benar-benar menghancurkan hidupnya hanya karena ulah sang rockstar yang sangat-sangat egois dan tidak pernah berpikir untuk orang lain.

Sampai ketika sang rockstar menyadari bahwa hidupnya selama ini adalah palsu, dan sang agen menyadari bahwa dalam "rusaknya" hidup seorang rockstar tersebut ada sebuah kesadaran tinggi dan kecintaannya kepada musik dan fansnya. Maka di saat itulah mereka mulai saling mengerti dan menerima keadaan masing-masing and life starts to get better
Sebenarnya alur cerita dari film ini hanya 3 hari yang dilalui seorang agen untuk membawa rockstar tersebut untuk manggung di Greek Theatre di New York.
Simple tapi banyak hal-hal menarik yang bisa diambil dari film ini.

Selain diselipkan mengenai kenikmatan Absinthe, minuman legendaris yang diramu dari kayu-kayuan dan seteguk saja dapat menyebabkan halusinasi berlebihan and really-really dangerous to take more than 3 zip !! (bisa dicek di Google mengenai minuman yang pernah dilarang beredar ini karena minuman tersebut lethal/mematikan).
Ada juga pelajaran mengenai hubungan yang terlalu sibuk, terlalu baik dan terlalu bodoh untuk disadari hanya karena semuanya berjalan sangat indah pada waktu cinta itu bersemi.
Di antara kesemrawutan itu semua, terselip sebuah pelajaran berharga. Adalah Jeffrey, sebatang rokok yang berisikan berbagai macam obat terlarang yang benar-benar membahayakan, memacu jantung dan emosi, merusak hidup kita.
Jeffrey digambarkan as a nice guy from the neighborhood, what can Jeffrey do? he can do no harm to us. Dan dengan mudahnya Jeffrey slips into our life dan tiba-tiba.. BANG !! Jeffrey pun menghentak, meracuni tubuh kita, memacu darah kita, merusak pandangan kita, memainkan emosi kita, "memakan" kita dari dalam.


Jeffrey, sang tetangga baik dari lingkungan sekitar ternyata adalah seseorang yang jahat. Melakukan hal-hal buruk kepada kita. Dan ini nyata.
Bukan Jeffrey sebagai cimeng, tapi Jeffrey-jeffrey yang nyata itu ada di sekitar kita, baik itu dalam bentuk permasalahan berat, katalisator stress yang benar-benar bisa merusak hidup kita.
Hal-hal kecil yang terlihat tidak membahayakan dapat benar-benar merusak hidup tanpa kita sadari.
Hubungan keluarga, yang terlihat sangat baik dan harmonis dapat berubah sewaktu-waktu menjadi hubungan yang merugikan hidup kita, saat semuanya indah, walaupun kita berhati-hati, tapi tetap saja, si Jeffrey dapat menyerang, membahayakan. Ingat pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh saudara sendiri? dengan motif harta/warisan/apa pun.
Terlebih dari sebuah hubungan dengan kekasih, hal-hal yang begitu indahnya, simple dan terlihat sangat manis, tidak membahayakan, tiba-tiba saja dapat berubah menjadi neraka untuk hidup kita. Berapa banyak yang telah mati karena cinta? Terlalu banyak.
Pekerjaan yang simple, mudah, dan terlihat sangat kalem, ternyata bisa mematikan. Sebagai contoh, pekerjaan tetap di depan komputer sebagai analis di bidang komputer, telah banyak memakan korban. Banyak yang melakukan lompatan bunuh diri dari atas tempat kerjanya. Padahal pekerjaan tersebut terlihat jauh lebih tidak membahayakan daripada pekerjaan berat seperti konstruksi, pertambangan, dll yang sewaktu-waktu dapat terjadi kesalahan dan mengambil nyawa pekerjanya.

Semua di atas adalah hal-hal kecil yang terlihat tidak berbahaya, tapi ternyata mematikan untuk kita. Jeffrey adalah mereka.


Untungnya dalam setiap cerita mengenai kejahatan, selalu diciptakan sosok jagoan, yang mampu menangkal kejahatan-kejahatan yang dilancarkan.
Jagoan atas penjahat Jeffrey ini adalah Furry Walls (dinding karpet berbulu).
Furry Walls dapat mencerahkan hidup kita kembali, dia simple, dia tidak meminta apa-apa dari kita. Dia membuat pikiran kita fokus, sehingga menangkal efek-efek berbahaya dari seorang Jeffrey.
Walaupun hanya sebuah benda yang tidak begitu penting (siapa sih yang mau membangun dinding berbulu di rumahnya? gak penting banget), tapi Furry Walls ini merupakan penyelamat hidup kita dari serangan diam-diam Jeffrey.
Sama seperti Jeffrey, Furry Walls tidak terlihat seperti sesuatu yang penting, tapi mempunyai efek sangat penting bagi hidup kita.

Furry Walls untuk gw adalah teman-teman gw, yang gw bisa tumpahin semua keluh kesah gw, bisa membuat gw tersenyum walaupun hati menangis (walaupun sebenarnya gw tidak pernah bisa menangis, karena Alm. Bokap selalu mengajari gw untuk menyimpan emosi di dalam, jangan pernah menunjukkan kalau laki-laki itu berperasaan lemah).

Sistem persahabatan ini gw bangun bersama teman-teman gw yang sama-sama merantau, karena kami menemui banyak permasalahan dalam perjalanan hidup kami sebagai perantauan, gw sebut ini "Sistem Tong Sampah".
Kami bisa saling memuntahkan perasaan kami, tanpa perlu adanya balasan/nasehat-nasehat yang tidak diminta. Karena pada dasarnya kita hanya ingin bercerita, memaki dan mengeluh, bukan meminta solusi.
Inilah Furry Walls yang sederhana, simple, tidak interaksi apapun, karena dia hanya "ada" tanpa embel-embel lainnya.
Hanya "ada" di saat kita butuh muntah.
"Ada" di saat Jeffrey menyerang.
Hanya "ADA"...

So, when this beautiful world slips you a Jeffrey...
STROKE THE FURRY WALLS !!

*thanks guys for making me able to withstand any life changing problems and making my world just a lil' bit easier to carry.. TCCiC

Comments

Popular posts from this blog

Penyesalan itu datang di akhir, kalau di awal itu Pendaftaran

AIR MATA BUAYA

BUCKET LIST